Kemasan yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) bukan hanya berfungsi melindungi produk, tetapi juga menjamin keamanan, kualitas, dan keberlanjutan lingkungan. Sejak regulasi baru 2025 diberlakukan oleh BSN (Badan Standardisasi Nasional), berbagai jenis kemasan—khususnya untuk produk pangan, kosmetik, dan elektronik—wajib mematuhi ketentuan teknis SNI agar dapat diedarkan di pasar Indonesia.
Mengapa SNI Penting untuk Kemasan Produk
Standar SNI pada kemasan memastikan bahwa setiap produk aman dikonsumsi dan disimpan dengan benar. Misalnya, pada kemasan makanan, uji migrasi bahan dilakukan agar tidak ada zat kimia berbahaya berpindah ke makanan. Sementara itu, pada kemasan plastik, uji kekuatan dan ketahanan suhu menjadi syarat utama sebelum dinyatakan memenuhi SNI.
Selain itu, penerapan SNI juga mendukung upaya pengurangan limbah plastik dan peningkatan daya saing industri nasional dengan memastikan kualitas kemasan setara standar internasional (ISO 22000 dan ISO 9001).
Baca juga: Manfaat SNI bagi Konsumen: Perlindungan, Keamanan, dan Kepercayaan
Tantangan bagi Produsen
Banyak produsen kecil dan menengah masih kesulitan memahami standar teknis dan proses uji SNI. Permasalahan umum meliputi pemilihan bahan kemasan yang sesuai, desain label, serta dokumentasi teknis yang diperlukan untuk sertifikasi. Akibatnya, sebagian produk lokal belum bisa bersaing di pasar ritel modern yang mensyaratkan logo SNI.
Baca juga: Produk Apa Saja yang Harus SNI: Panduan Penting untuk Pelaku Usaha
- Memiliki logo SNI resmi dari BSN.
- Menggunakan bahan aman dan food grade.
- Dapat melindungi produk dari kontaminasi, suhu, dan kelembapan.
- Mudah dibuang atau didaur ulang.
- Menampilkan informasi lengkap dan mudah dibaca.
Kemasan yang memenuhi lima kriteria ini bukan hanya memenuhi regulasi, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab produsen terhadap konsumen dan lingkungan.
Baca juga: Bagaimana Ciri Produk yang Sudah Berstandar SNI?
Dampak Penerapan SNI Kemasan
Dengan menerapkan SNI, produsen memperoleh manfaat nyata seperti:
- Meningkatkan kepercayaan konsumen melalui jaminan mutu.
- Mempermudah akses ke pasar ekspor.
- Menurunkan risiko penarikan produk karena ketidaksesuaian standar.
Baca juga: Apa Itu SNI? Standar Nasional Indonesia yang Wajib Diketahui Pelaku Usaha
Bagaimana Mendapatkan Sertifikasi SNI Kemasan
Untuk mendapatkan sertifikasi, produsen harus melewati proses uji laboratorium, audit sistem mutu, dan verifikasi dari lembaga sertifikasi yang terakreditasi. Proses ini dapat memakan waktu dan biaya jika dilakukan tanpa pendampingan profesional.
Jika Anda ingin mempercepat dan mempermudah prosesnya, layanan seperti Jasa Pengurusan SNI dari IZIN.co.id dapat membantu Anda mulai dari pengisian dokumen hingga sertifikat diterbitkan oleh BSN.
Baca juga: Cara Daftar SNI untuk UMKM: Panduan Lengkap
Kemasan ber-SNI bukan sekadar formalitas, tetapi simbol komitmen terhadap kualitas, keamanan, dan keberlanjutan. Dengan memahami dan menerapkan standar SNI, produsen dapat memastikan produk mereka lebih dipercaya konsumen dan sesuai dengan regulasi pemerintah terbaru.
Konsultasi GRATIS dan dapatkan penawaran eksklusif hanya untuk Anda!
FAQ tentang Kemasan Berstandar SNI
- Apakah semua jenis kemasan wajib SNI?
Tidak semua. Namun sejak 2025, kategori seperti kemasan pangan, minuman, dan kosmetik sudah diwajibkan. - Apakah kemasan impor juga harus memenuhi SNI?
Ya. Produk impor yang dijual di Indonesia harus melalui uji kesesuaian dengan standar SNI. - Apa risiko jika produk tidak memiliki kemasan SNI?
Produk bisa dilarang edar, ditarik dari pasar, atau terkena sanksi administratif. - Siapa yang menetapkan standar teknis kemasan SNI?
Standar ditetapkan oleh BSN bersama kementerian teknis seperti Kemenperin dan BPOM. - Bagaimana cara mengecek keaslian sertifikat SNI kemasan?
Anda bisa memverifikasi nomor sertifikat melalui situs resmi BSN.go.id.