Memulai usaha catering pernikahan membutuhkan perencanaan matang, legalitas usaha yang jelas, dan manajemen operasional yang terstruktur agar mampu bersaing di pasar. Pada tahap awal, pelaku UMKM perlu memahami kebutuhan tamu, konsep acara, serta standar kelayakan seperti Sertifikat Laik Hygiene dan izin usaha resmi. Dengan strategi yang tepat, bisnis ini dapat berkembang cepat karena tingginya permintaan acara pernikahan di Indonesia.
Usaha catering pernikahan memiliki potensi besar tetapi juga tantangan, terutama dalam konsistensi rasa, manajemen dapur, dan pengendalian biaya. Banyak pemula bingung menentukan modal, menu, dan cara mendapatkan klien pertama. Panduan ini membantu Anda menyusun pondasi bisnis yang aman, profesional, dan siap bersaing.
1. Tentukan Model Bisnis dan Target Pasar
Mulailah dengan memilih fokus utama: paket catering prasmanan, paket pernikahan lengkap, atau hanya layanan makanan. Pilih target pasar sesuai kapasitas dapur—mulai dari skala rumahan hingga event besar.
Baca juga: Cara Memulai Usaha Catering untuk Pemula: Panduan Praktis dan Legal yang Siap Dipakai
2. Siapkan Menu dan Standard Operating Procedure (SOP)
SOP memastikan kualitas makanan stabil meski pesanan besar. Buat menu unggulan seperti ayam, daging sapi, sayuran, dessert, dan minuman. Sesuaikan dengan selera lokal dan tema pernikahan.
3. Hitung Kebutuhan Modal dan Biaya Produksi
Modal awal mencakup peralatan dapur, meja saji, perlengkapan prasmanan, tenaga kerja, transportasi, dan bahan baku. Buat perhitungan biaya per porsi sehingga Anda bisa menentukan margin yang sehat.
Baca juga: Cara Buka Usaha Catering Rumahan dengan Tepat agar Cepat Berjalan dan Menghasilkan
4. Terapkan Food Safety dan Kebersihan
Katering pernikahan membutuhkan standar higienis tinggi. Terapkan sanitasi dapur, penyimpanan bahan baku yang tepat, pengawasan suhu makanan, dan prosedur distribusi aman. Food safety meningkatkan kepercayaan klien dan mendukung reputasi bisnis.
5. Lengkapi Legalitas Usaha
Legalitas wajib dimiliki agar Anda bisa bekerja sama dengan venue, wedding organizer, atau event besar. Dokumen seperti NIB, sertifikat kebersihan, dan izin usaha katering membantu bisnis Anda lebih dipercaya. Proses ini penting agar Anda bisa berkembang dan mengikuti tender resmi.
Baca juga: Panduan Lengkap Pengurusan Izin Usaha Restoran
6. Bangun Kerja Sama dengan Wedding Organizer
Banyak klien datang dari rekomendasi WO. Bangun kolaborasi win-win dengan menawarkan kualitas makanan stabil, harga kompetitif, dan pelayanan profesional.
7. Pasarkan Layanan Anda
Gunakan media sosial, Facebook Ads, marketplace jasa, dan kolaborasi vendor. Tampilkan foto makanan, daftar menu, testimonial, serta video behind the scenes agar calon klien semakin yakin.
Baca juga: Apakah Restoran Memang Masih Memerlukan SIUP?
Untuk mengurus izin usaha agar katering pernikahan Anda legal dan terpercaya, Anda dapat menggunakan Jasa Pengurusan Izin Usaha Katering dari IZIN.co.id. Proses lebih cepat, mudah, dan aman untuk mendukung perluasan bisnis Anda.
Konsultasi GRATIS dan dapatkan penawaran eksklusif hanya untuk Anda!
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
- Berapa modal awal usaha catering pernikahan?
Modal mulai dari Rp5–20 juta tergantung kapasitas produksi dan layanan prasmanan. - Apakah wajib memiliki izin usaha untuk catering?
Ya. Legalitas diperlukan agar bisa bekerja sama dengan venue atau WO dan meningkatkan kepercayaan klien. - Bagaimana menentukan harga paket catering pernikahan?
Gunakan perhitungan biaya per porsi, bahan baku, tenaga kerja, transportasi, serta margin keuntungan. - Apakah perlu sertifikat kebersihan?
Sangat dianjurkan. Sertifikat Laik Hygiene meningkatkan profesionalitas bisnis dan meyakinkan klien. - Bagaimana cara mendapatkan klien pertama?
Mulai dari circle terdekat, promosi bundling, kolaborasi WO, dan konten makanan yang menarik di media sosial.


