Cara paling efektif untuk memulai usaha catering adalah dengan memahami kebutuhan pasar, menyiapkan standar kebersihan, serta melengkapi perizinan usaha seperti NIB dan sertifikat laik hygiene sejak awal. Langkah ini memastikan bisnis berjalan legal, dipercaya konsumen, dan siap bersaing di sektor UMKM Indonesia.
Usaha catering adalah salah satu jenis bisnis yang stabil karena selalu dibutuhkan untuk kebutuhan harian, kantor, acara keluarga, hingga pernikahan. Namun banyak calon pelaku usaha kesulitan menentukan menu, menghitung modal, atau mengatur dapur sesuai standar BPOM. Karena itu, struktur persiapan menjadi kunci.
Baca juga: Cara Memulai Usaha Catering untuk Pemula: Panduan Praktis dan Legal yang Siap Dipakai
Riset Pasar dan Penentuan Segmen
Mulailah dengan memilih segmen seperti catering harian, kantor, sekolah, atau paket prasmanan. Segmen menentukan menu, harga, dan peralatan yang dibutuhkan. Pelajari kompetitor dan cari celah diferensiasi seperti menu sehat, paket diet, atau menggunakan bahan baku lokal yang lebih segar.
Menentukan Menu dan Uji Coba
Buat daftar menu berdasarkan preferensi konsumen. Lakukan uji coba rasa, komposisi gizi, dan penentuan harga. Pastikan seluruh menu mudah direproduksi dalam jumlah besar agar efisiensi tetap terjaga.
Baca juga: Panduan Lengkap Pengurusan Izin Usaha Restoran
Persiapan Peralatan dan Manajemen Dapur
Peralatan dasar mencakup kompor besar, oven, chafing dish, panci volume besar, rak penyimpanan, dan kontainer distribusi. Atur dapur dengan alur kerja yang jelas dan pisahkan area bahan mentah serta matang. Terapkan SOP dapur untuk menjaga kebersihan dan mengurangi risiko kontaminasi.
Penghitungan Modal dan Biaya Operasional
Modal awal tergantung skala usaha. Hitung kebutuhan peralatan, biaya bahan baku, gaji tenaga bantu, hingga biaya distribusi. Buat simulasi keuangan 3–6 bulan untuk meminimalkan risiko operasional.
Baca juga: Apakah Restoran Memang Masih Memerlukan SIUP?
Perizinan dan Legalitas
Agar usaha dipercaya pelanggan dan bisa menerima proyek skala besar, lengkapi dokumen legal sejak awal. Paling tidak, usaha catering perlu:
- NIB (Nomor Induk Berusaha)
- Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi
- Perizinan lokasi usaha
- Dokumen pendukung keamanan pangan
Legalitas yang lengkap akan meningkatkan reputasi dan mempermudah kerja sama dengan perusahaan.
Strategi Distribusi dan Layanan
Tentukan sistem pengantaran, jadwal masak, dan estimasi waktu tiba. Gunakan kontainer makanan yang aman pangan. Berikan opsi layanan tambahan seperti packaging khusus atau menu personalisasi.
Baca juga: Panduan KBLI Restoran: Kunci Legalitas Usaha Kuliner
Branding dan Pemasaran
Gunakan media sosial, marketplace kuliner, dan website profil usaha. Upload foto produk yang konsisten, daftar menu lengkap, serta testimoni pelanggan. Branding yang kuat meningkatkan konversi dan kepercayaan.
Baca juga: Perlengkapan dan Peralatan yang Dibutuhkan untuk Memulai Sebuah Kafe
Dengan riset yang tepat, dapur yang tertata, dan legalitas yang lengkap, usaha catering dapat tumbuh stabil dan memiliki peluang besar di pasar UMKM. Jika Anda ingin fokus pada pengembangan menu dan pelanggan tanpa ribet mengurus dokumen, Anda dapat menggunakan layanan profesional.
Kunjungi layanan Jasa Pengurusan Izin Usaha Katering dari IZIN.co.id untuk membantu seluruh proses perizinan secara cepat dan resmi.
Konsultasi GRATIS dan dapatkan penawaran eksklusif hanya untuk Anda!
FAQ
- Berapa modal awal untuk memulai usaha catering?
Modal awal usaha catering bervariasi, mulai dari Rp5 juta–Rp20 juta tergantung skala, menu, dan peralatan dapur yang dibutuhkan. Modal dapat ditekan dengan memulai dari dapur rumah. - Apakah usaha catering harus memiliki izin resmi?
Ya. Dokumen penting seperti NIB, Sertifikat Laik Hygiene, dan izin operasional tertentu akan meningkatkan kredibilitas sekaligus mempermudah kerja sama dengan instansi atau perusahaan. - Bagaimana cara menentukan harga menu catering?
Harga dihitung dari biaya bahan baku, tenaga kerja, kemasan, transportasi, serta margin keuntungan. Lakukan uji harga dan bandingkan dengan kompetitor di wilayah yang sama. - Apa menu yang paling laris untuk bisnis catering?
Menu harian sehat, paket kantoran, paket prasmanan tradisional Indonesia, serta menu diet rendah kalori saat ini banyak diminati di kota-kota besar. - Bagaimana menjaga standar kebersihan dapur catering?
Terapkan SOP dapur, lakukan pemisahan bahan mentah dan matang, gunakan peralatan stainless steel, dan bersihkan area kerja secara rutin. Lengkapi juga tenaga dapur dengan pelatihan hygiene food handling.


