Cara Menghitung PPh 21 dengan Tepat

Langkah Demi Langkah: Cara Menghitung PPh 21 dengan Tepat
Langkah Demi Langkah: Cara Menghitung PPh 21 dengan Tepat

Dalam dunia pajak, Pajak Penghasilan Pasal 21 atau PPh 21 merupakan hal yang seringkali membingungkan. Artikel ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai cara menghitung PPH 21 dengan langkah-langkah yang jelas dan mudah dipahami.

Definisi dan Struktur PPh 21

Pajak Penghasilan (PPh) 21 adalah pajak yang dipotong dari penghasilan yang diterima oleh pegawai atau penerima penghasilan lainnya atas pekerjaan yang dilakukan dalam hubungan kerja. Berikut adalah definisi dan struktur PPh 21:

Definisi PPh 21:

PPh 21 adalah pajak yang dipotong oleh pemberi kerja atau instansi yang membayar penghasilan kepada pegawai atau penerima penghasilan lainnya, baik yang berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, atau bentuk penghasilan lainnya.

Struktur PPh 21:

Struktur PPh 21 terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

  • Tarif Pajak: Tarif PPh 21 diterapkan secara progresif, dimana tarif pajak yang lebih tinggi dikenakan pada penghasilan yang lebih tinggi. Tarif pajak berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang Penghasilan yang Tidak Kena Pajak dan Penghasilan Kena Pajak yang Tidak Dipotong Pajak Pasal 17 ayat (1) huruf a dan huruf b, yang dapat berubah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  • Penghasilan Kena Pajak: Penghasilan yang menjadi dasar perhitungan PPh 21 termasuk gaji, tunjangan, bonus, insentif, uang lembur, dan komponen penghasilan lain yang diterima oleh pegawai atau penerima penghasilan.
  • Pengurangan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP): PTKP adalah pengurangan penghasilan yang tidak dikenakan pajak atau dikenakan pajak dengan tarif nol. Besar PTKP bergantung pada status perkawinan, jumlah tanggungan, dan status penerima penghasilan lainnya.
  • Potongan Pajak: Potongan pajak dilakukan oleh pemberi kerja atau instansi yang membayar penghasilan kepada pegawai atau penerima penghasilan lainnya. Potongan pajak dilakukan secara bulanan berdasarkan tarif yang berlaku dan besarnya penghasilan yang diterima.

Baca juga: Optimalkan Kewajiban Pajak Anda dengan SPT Masa PPH 21

Regulasi PPh 21

Langkah Demi Langkah: Cara Menghitung PPh 21 dengan Tepat
Langkah Demi Langkah: Cara Menghitung PPh 21 dengan Tepat

Regulasi PPh 21 mengatur beberapa hal penting terkait dengan pajak penghasilan yang dipotong dari penghasilan pekerja atau penerima penghasilan lainnya. Berikut adalah poin-poin utama dalam regulasi PPh 21:

  • Wajib Pajak:

Wajib pajak PPh 21 adalah setiap pegawai atau penerima penghasilan lainnya yang menerima penghasilan dari hubungan kerja atau pekerjaan yang dilakukan.

  • Penghasilan Kena Pajak dan Tidak Kena Pajak:

Penghasilan Kena Pajak: Merupakan penghasilan yang menjadi dasar perhitungan PPh 21. Ini mencakup gaji, tunjangan, bonus, insentif, uang lembur, dan jenis penghasilan lain yang diterima oleh wajib pajak.

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP): Merupakan penghasilan yang tidak dikenakan pajak atau dikenakan pajak dengan tarif nol. Besar PTKP ditentukan berdasarkan status perkawinan, jumlah tanggungan, dan status penerima penghasilan lainnya.

  • Pajak Progresif PPh 21:

PPh 21 dikenakan dengan sistem tarif progresif, artinya tarif pajak yang lebih tinggi dikenakan pada penghasilan yang lebih tinggi.

Tarif pajak progresif PPh 21 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang Penghasilan yang Tidak Kena Pajak dan Penghasilan Kena Pajak yang Tidak Dipotong Pajak Pasal 17 ayat (1) huruf a dan huruf b.

Persentase Potongan PPh 21

Persentase potongan PPh 21 atau tarif pajak yang diterapkan pada penghasilan kena pajak (PKP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

  • Tarif PPh 21 untuk Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP):
    • Penghasilan hingga Rp 50.000.000 per tahun: 5%
    • Penghasilan di atas Rp 50.000.000 hingga Rp 250.000.000 per tahun: 15%
    • Penghasilan di atas Rp 250.000.000 hingga Rp 500.000.000 per tahun: 25%
    • Penghasilan di atas Rp 500.000.000 per tahun: 30%
  • Tarif PPh 21 untuk Wajib Pajak Badan (WP Badan):
    • Tarif pajak PPh 21 untuk WP Badan adalah sebesar 25% dari penghasilan kena pajak.

Baca juga: Wajib Pajak: Mengenal Pengertian, Kategori, Hak, dan Kewajiban

Contoh dan Cara Menghitung PPh 21

Berikut ini adalah contoh dan cara menghitung PPh 21 untuk seorang karyawan dengan penghasilan bulanan sebesar Rp 10.000.000:

  • Contoh Penghasilan Karyawan:
    • Gaji bulanan sebesar Rp 10.000.000.
  • Penghitungan PPh 21:
    • Langkah 1: Menentukan Penghasilan Kena Pajak (PKP)
      • PKP = Penghasilan Bruto – Pengurangan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
        Dalam contoh ini, mari kita asumsikan karyawan tersebut belum memiliki tanggungan keluarga dan PTKP-nya adalah Rp 54.000.000 per tahun atau sekitar Rp 4.500.000 per bulan.
      • PKP = Rp 10.000.000 (Penghasilan Bruto) – Rp 4.500.000 (PTKP) = Rp 5.500.000
  • Langkah 2: Menggunakan Tarif PPh 21
  • Sesuai dengan tarif PPh 21 untuk Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP): Penghasilan hingga Rp 50.000.000 per tahun: 5%
  • Dalam contoh ini, PKP (Rp 5.500.000) berada di dalam rentang tarif 5%.
  • Langkah 3: Menghitung Jumlah PPh 21 yang Harus Dipotong
  • Jumlah PPh 21 = PKP x Tarif PPh 21
    Jumlah PPh 21 = Rp 5.500.000 x 5% = Rp 275.000
  • Hasil Akhir
    • Jadi, jumlah PPh 21 yang harus dipotong dari penghasilan bulanan sebesar Rp 10.000.000 adalah Rp 275.000.

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa cara menghitung PPh 21 melibatkan langkah-langkah yang jelas dan sistematis. Dengan memahami proses perhitungan ini, individu atau perusahaan dapat mengelola pajak penghasilan dengan lebih efisien dan menghindari potensi masalah perpajakan di masa depan.

Dapatkan bantuan jasa pengurusan pajak Anda hari ini dengan IZIN.co.id. IZIN.co.id dapat membantu Anda untuk memahami, mengelola dan membantu Anda dalam memberikan layanan konsultasi perpajakan, perhitungan dan pelaporan pajak, dan layanan pembukuan sehingga Anda dapat lebih fokus dalam menjalankan bisnis Anda. Konsultasi dengan IZIN.co.id dan hubungi kami sekarang.

FAQs

  • Apa itu PPh 21?

PPh 21 merupakan pajak penghasilan yang dikenakan terhadap berbagai jenis penghasilan, seperti gaji dan honorarium.

  • Siapa yang wajib membayar PPh 21?

Wajib pajak PPh 21 melibatkan pegawai tetap, penerima pensiun, dan bukan pegawai dengan penghasilan tertentu.

  • Bagaimana cara menghitung PPh 21 untuk pegawai tidak tetap?

Untuk pegawai tidak tetap, perhitungan PPh 21 melibatkan persentase potongan berdasarkan penghasilan bruto.

  • Apa peran PTKP dalam perhitungan PPh 21?

PTKP digunakan sebagai dasar pengurangan sebelum menghitung PPh 21, mempengaruhi besaran potongan yang diterapkan.

  • Apa tarif progresif PPh 21?

Tarif progresif PPh 21 berbeda-beda, dimulai dari 5% hingga 35%, tergantung pada besaran Penghasilan Kena Pajak.