Investasi merupakan elemen krusial dalam dunia bisnis, dan salah satu konsep yang perlu dipahami dengan baik adalah Capex atau Capital Expenditure. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang Capex, termasuk definisinya, perbedaan dengan Opex, jenis-jenisnya, perhitungannya, dan beberapa pertanyaan umum seputar Capex.
I. Pengertian Capex
A. Definisi Capex
Capex, atau Capital Expenditure, merujuk pada pengeluaran modal untuk mendapatkan aset atau meningkatkan kemampuan aset yang sudah ada. Ini melibatkan investasi jangka panjang yang diharapkan memberikan manfaat dalam beberapa tahun ke depan. Contohnya termasuk pembelian peralatan, pembangunan gedung, atau investasi dalam riset dan pengembangan.
B. Pentingnya Memahami Pengertian Capex
Memahami Capex sangat penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Keputusan investasi yang tepat dapat memacu pertumbuhan bisnis dan meningkatkan daya saing. Dengan memahami bagaimana Capex berperan, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien.
II. Perbedaan Capex dan Opex
Walaupun keduanya disebut sebagai biaya pengeluaran, capex dan opex memiliki perbedaan signifikan baik dari segi fungsi maupun nominal. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Dari Segi Fungsi:
Operating expenses atau Opex adalah biaya yang ditujukan untuk operasional sehari-hari perusahaan, seperti upah karyawan, perbaikan rutin mesin produksi, dan pembayaran pajak. Di sisi lain, capex digunakan untuk mendukung aktivitas bisnis, seperti pembelian atau perawatan aset.
Dari Segi Nominal:
Perbedaan lain antara capex dan opex terletak pada besarnya nominal yang dikeluarkan. Capex merupakan pengeluaran besar yang hanya terjadi sekali. Sebaliknya, opex adalah pengeluaran rutin dengan nominal yang relatif kecil.
Secara singkat, capex adalah biaya modal untuk membeli aset, sedangkan opex disebut sebagai beban usaha atau pengeluaran operasional.
Contoh Capex dan Opex:
Misalnya, ketika perusahaan membeli sebuah printer, biaya pembelian printer adalah capex. Namun, biaya bulanan untuk cartridge dan tinta menjadi bagian dari opex karena merupakan pengeluaran rutin yang terjadi secara berkala.
Dengan memahami perbedaan ini, perusahaan dapat lebih efektif dalam mengelola dan merencanakan anggaran keuangan mereka.
Baca juga: Tata Kelola Faktur Pajak: Panduan Praktis bagi Pengusaha
III. Jenis-Jenis Capex
Dalam sebuah perusahaan, pengeluaran capex bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Beberapa jenis capex yang umum digunakan dalam industri adalah sebagai berikut:
Ekspansi yang Dihasilkan oleh Produk Baru
- Untuk meningkatkan pendapatan, perusahaan menciptakan produk baru.
- Capex jenis ini digunakan untuk membeli bahan dan peralatan produksi baru.
Proyek yang Diwajibkan oleh Hukum
- Digunakan untuk mematuhi peraturan hukum yang berlaku.
- Contohnya adalah pembelian alat pengolah limbah untuk menjaga lingkungan dan mematuhi peraturan.
Penggantian Peralatan
- Diperlukan saat aset mengalami kerusakan dan perlu diganti.
- Juga berlaku saat industri memerlukan peralatan baru untuk memenuhi kebutuhan baru.
- Perusahaan perlu memperluas pangsa dan jaringan untuk memenuhi pertumbuhan.
- Contohnya, membuka cabang di daerah baru dengan biaya untuk bangunan, tambahan karyawan, mesin baru, dll.
Setiap jenis capex memiliki tujuan yang spesifik sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan perusahaan.
Baca juga: Business Model Canvas (BMC): Kerangka Bisnis menuju Sukses
IV. Perhitungan Capex
Untuk mengetahui besaran capex, perhatikan arus kas investasi dalam laporan keuangan perusahaan. Jika tak bisa mengaksesnya, hitung secara manual dengan neraca dan laporan laba-rugi.
Cara Menghitung Capex:
- Hitung Capex dengan rumus:
Capex = PP&E saat ini – PP&E lama + Biaya depresiasi saat ini.
PP&E (Property, Plant, and Equipment) adalah aset tetap milik perusahaan.
Periksa neraca dan laporan laba-rugi untuk menemukan selisih bersih PP&E.
Melalui Laporan Keuangan:
- Perhatikan laporan laba-rugi untuk biaya penyusutan periode berjalan.
- Temukan saldo aset tetap pada periode sebelumnya dan selisih nya dengan saldo saat ini.
- Tambahkan selisih saldo aset tetap ke biaya penyusutan berjalan untuk mengetahui capex periode tersebut.
V. FAQs about Capex
A. Apakah aset tak berwujud termasuk capex?
Ya, aset tak berwujud seperti hak paten atau merek dagang dianggap sebagai Capex karena mereka memberikan manfaat jangka panjang.
B. Apakah capex sudah termasuk hak paten?
Iya, hak paten masuk dalam kategori Capex karena merupakan investasi dalam hak kekayaan intelektual.
C. Apakah perangkat lunak dianggap capex atau opex?
Status perangkat lunak tergantung pada kebutuhan dan konteks penggunaannya. Jika digunakan untuk keperluan jangka panjang, itu dapat dianggap sebagai Capex.
D. Berapa persentase capex yang merupakan opex?
Persentase Capex yang menjadi Opex dapat bervariasi, tergantung pada kebijakan perusahaan dan jenis investasinya.
Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan efisiensi keuangan. Hubungi jasa pembuatan laporan keuangan sekarang dan temukan cara terbaik untuk mengelola keuangan perusahaan Anda.