Standar Nasional Indonesia (SNI) dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan sifat penerapan dan ruang lingkupnya. Setiap jenis memiliki fungsi berbeda, mulai dari memastikan kualitas produk hingga melindungi konsumen. Memahami jenis-jenis SNI membantu pelaku usaha menentukan kewajiban sertifikasi dan strategi pemasaran yang sesuai.
Baca juga: Manfaat SNI bagi Konsumen: Perlindungan, Keamanan, dan Kepercayaan
SNI Wajib
SNI Wajib diberlakukan oleh pemerintah untuk produk yang berisiko tinggi terhadap keselamatan, kesehatan, keamanan, atau lingkungan. Misalnya:
- Helm pengendara motor
- Kabel listrik
- Mainan anak
- Air minum dalam kemasan
Produk tanpa sertifikat SNI wajib dapat ditarik dari peredaran atau dikenai sanksi sesuai peraturan perundangan.
Dasar hukum: Penetapan SNI wajib dilakukan melalui Peraturan Menteri atau Keputusan Kepala BSN setelah konsultasi dengan kementerian teknis terkait.
SNI Sukarela
Berbeda dengan SNI wajib, SNI Sukarela bersifat tidak mengikat secara hukum. Produsen dapat mengajukan sertifikasi SNI atas inisiatif sendiri untuk menunjukkan kualitas produknya.
Contohnya meliputi:
- Produk pertanian organik
- Produk kriya atau furnitur
- Bahan bangunan lokal
Sertifikat SNI Sukarela menjadi nilai tambah di mata konsumen dan membuka peluang ekspor karena menunjukkan kepatuhan terhadap standar mutu nasional.
SNI Berdasarkan Tipe Sertifikasi Produk
BSN juga mengklasifikasikan SNI menurut tipe sertifikasi yang dilakukan LSPro, seperti:
- Tipe 1: Pengujian sampel produk tunggal.
- Tipe 2: Pengujian dengan surveilans berkala.
- Tipe 5: Audit sistem manajemen mutu dan uji contoh produk berulang.
Dari ketiga tipe tersebut, SNI Tipe 5 paling umum digunakan untuk produk wajib SNI karena menjamin konsistensi mutu jangka panjang.
SNI Berdasarkan Ruang Lingkup
Selain berdasarkan penerapan, SNI juga dapat dikategorikan menurut bidangnya:
- SNI Produk dan Jasa (barang konsumsi, industri, layanan publik)
- SNI Proses (metode produksi, pengujian, atau pengolahan)
- SNI Sistem (misalnya sistem manajemen mutu ISO 9001 yang diadopsi menjadi SNI ISO 9001)
Baca juga: Produk Apa Saja yang Harus SNI: Panduan Penting untuk Pelaku Usaha
Memahami jenis-jenis SNI membantu pelaku usaha mengetahui kewajiban dan peluang dalam standarisasi produk. Baik SNI wajib maupun sukarela, keduanya berperan besar dalam menjaga mutu dan kepercayaan konsumen terhadap produk Indonesia.
Bagi Anda yang ingin mengurus sertifikasi SNI dengan cepat dan sesuai regulasi, gunakan layanan profesional dari Jasa Pengurusan SNI IZIN.co.id. Tim ahli akan membantu seluruh proses mulai dari persiapan dokumen hingga audit sertifikasi.
Konsultasi GRATIS dan dapatkan penawaran eksklusif hanya untuk Anda!
FAQ tentang Jenis-Jenis SNI
- Apa bedanya SNI Wajib dan SNI Sukarela?
SNI Wajib ditetapkan pemerintah dan bersifat mengikat hukum, sementara SNI Sukarela dilakukan atas inisiatif produsen untuk meningkatkan kualitas produk. - Siapa yang menentukan produk wajib SNI?
BSN menetapkannya bersama kementerian teknis terkait, berdasarkan risiko produk terhadap kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. - Apakah produk impor juga wajib SNI?
Ya, jika produk tersebut termasuk dalam daftar SNI wajib dan beredar di Indonesia, maka harus disertifikasi sesuai aturan BSN. - Apakah sertifikat SNI berlaku selamanya?
Tidak. Sertifikat biasanya berlaku 3–4 tahun, tergantung jenis produk dan hasil surveilans berkala LSPro. - Mengapa SNI penting bagi pelaku usaha?
Karena SNI meningkatkan reputasi bisnis, mempermudah distribusi nasional, dan menjadi prasyarat ekspor ke negara tertentu.