Produk Pangan yang Wajib SNI: Perlindungan Mutu dan Keamanan Konsumen

Produk pangan yang wajib SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah jenis makanan atau minuman olahan yang harus memenuhi standar keamanan, mutu, dan gizi yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Tujuannya jelas: melindungi kesehatan masyarakat dan memastikan produk yang beredar aman dikonsumsi.

Mulai tahun 2025, pemerintah semakin memperluas daftar pangan wajib SNI, menekankan pada kategori produk yang memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan masyarakat dan sering dikonsumsi secara luas.

Baca juga: Apa Itu SNI? Standar Nasional Indonesia yang Wajib Diketahui Pelaku Usaha

Contoh Produk Pangan Olahan yang Wajib SNI

Berdasarkan kebijakan BSN, BPOM, dan Kementerian Perindustrian, beberapa produk pangan olahan yang wajib memiliki SNI meliputi:

  1. Air minum dalam kemasan (AMDK) – mencakup air mineral, air demineral, dan air oksigenasi.
  2. Gula kristal putih – harus memenuhi standar kadar sukrosa dan kebersihan tertentu.
  3. Margarin dan mentega – wajib SNI terkait kandungan lemak, vitamin, dan proses pengolahan.
  4. Tepung terigu – harus lolos uji kandungan protein dan cemaran logam berat.
  5. Susu kental manis dan susu bubuk – memerlukan SNI untuk menjamin keamanan dan kandungan gizi.
  6. Kopi instan dan minuman serbuk siap seduh – terkait batasan bahan tambahan pangan dan kadar kafein.
  7. Kecap, saus, dan bumbu penyedap – wajib memenuhi standar mikrobiologi dan komposisi bahan.

Selain itu, produk turunan olahan seperti makanan ringan berbahan tepung dan minuman berbasis susu juga mulai diwajibkan memiliki sertifikasi SNI sebelum beredar.

Baca juga: Bagaimana Ciri Produk yang Sudah Berstandar SNI?

Mengapa SNI Penting untuk Produk Pangan?

Standar Nasional Indonesia berfungsi sebagai jaminan mutu dan keamanan pangan. Tanpa sertifikasi SNI, produk pangan berisiko tidak memenuhi syarat keamanan konsumsi dan dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Beberapa alasan mengapa SNI penting antara lain:

  • Menjamin keamanan konsumen terhadap kontaminasi bahan berbahaya.
  • Meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional maupun internasional.
  • Memberi kepercayaan kepada pembeli karena produk sudah melalui uji laboratorium terstandar.
  • Mendukung efisiensi industri pangan melalui penerapan sistem mutu yang seragam.

Dengan kata lain, SNI bukan sekadar syarat administratif, tapi fondasi reputasi dan keberlanjutan bisnis.

Baca juga: Manfaat SNI bagi Konsumen: Perlindungan, Keamanan, dan Kepercayaan

Tantangan Produsen dalam Memenuhi SNI

Banyak pelaku UMKM pangan menghadapi kesulitan memahami proses sertifikasi SNI. Tantangan umum meliputi:

  • Kurangnya pengetahuan tentang dokumen teknis dan pengujian laboratorium.
  • Proses pengajuan yang memakan waktu tanpa panduan profesional.
  • Ketidaksesuaian fasilitas produksi dengan standar mutu BSN.

Namun, tantangan ini bisa diatasi dengan dukungan dari lembaga pendamping profesional yang memahami prosedur teknis dan regulasi terbaru.

Baca juga: Apa Fungsi SNI bagi Produsen dan Konsumen di Indonesia?

Bagaimana Cara Mendapatkan Sertifikat SNI Pangan?

Untuk mendapatkan sertifikat SNI, pelaku usaha perlu:

  1. Mendaftarkan produk ke lembaga sertifikasi produk (LSPro).
  2. Melakukan uji kesesuaian di laboratorium terakreditasi.
  3. Mengikuti audit sistem produksi dan dokumentasi.
  4. Mendapatkan sertifikat SNI dari BSN setelah memenuhi semua kriteria.

Proses ini bisa memakan waktu dan memerlukan pemahaman regulasi teknis, sehingga banyak produsen memilih menggunakan layanan konsultan SNI berpengalaman.

Baca juga: Cara Daftar SNI untuk UMKM: Panduan Lengkap

Ingin Produk Pangan Anda Bersertifikat SNI?

Jika Anda ingin memastikan produk pangan olahan Anda sesuai standar nasional, layanan profesional seperti Jasa Pengurusan SNI IZIN.co.id dapat membantu dari awal hingga terbit sertifikat. Pendampingan ahli memastikan dokumen, uji laboratorium, dan audit berjalan lancar sesuai aturan BSN dan BPOM.

Produk pangan wajib SNI bukan sekadar kewajiban hukum, melainkan bentuk tanggung jawab produsen terhadap keselamatan dan kepuasan konsumen. Dengan menerapkan standar nasional, pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing dan memperluas pasar dengan produk yang aman, bermutu, dan terpercaya.

Untuk memastikan semua proses berjalan efisien dan sesuai ketentuan, andalkan IZIN.co.id sebagai pendamping profesional Anda.

Konsultasi GRATIS dan dapatkan penawaran eksklusif hanya untuk Anda!

 

FAQ: Produk Pangan yang Wajib SNI

Apakah semua produk pangan harus bersertifikat SNI?
Tidak semua. Hanya kategori tertentu yang diwajibkan pemerintah karena tingkat risiko dan konsumsi tinggi, seperti air minum kemasan, gula, susu, dan tepung terigu.

Siapa yang menentukan produk mana yang wajib SNI?
Daftar produk wajib SNI ditetapkan oleh BSN bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan BPOM.

Apakah produk impor juga wajib SNI?
Ya, produk impor yang masuk ke pasar Indonesia harus memenuhi SNI jika termasuk kategori wajib.

Apa sanksi jika menjual produk tanpa SNI?
Produsen dapat dikenakan sanksi administratif hingga penarikan produk dari peredaran.

Apakah UMKM juga wajib SNI?
Jika produknya termasuk kategori wajib, ya. Namun pemerintah menyediakan program pembinaan dan fasilitasi untuk UMKM.

Mulai Usaha Lebih Mudah dengan Tools dari IZIN.co.id

KBLI Online
Cek KBLI untuk pemilihan bidang usaha di NIB
Cek Nama PT Online
Cek ketersediaan nama PT Anda di sini
Artikel Lainnya
whatsapp button