Perbedaan ISO dan SNI terletak pada lingkup penerapan, lembaga penerbit, sifat kewajiban, serta tujuan penggunaannya. ISO adalah standar internasional yang berlaku global untuk meningkatkan kredibilitas organisasi, sedangkan SNI adalah standar nasional Indonesia yang diwajibkan pada produk tertentu demi melindungi konsumen, lingkungan, dan kepentingan nasional.
Memahami perbedaan ini penting agar bisnis tidak salah langkah dalam memenuhi regulasi dan strategi ekspansi pasar.
Mengenal ISO: Standar Global untuk Kualitas dan Kepercayaan
ISO atau International Organization for Standardization berdiri sejak tahun 1947 di Jenewa, Swiss, dengan anggota lebih dari 160 negara. Tujuan utamanya adalah menyusun standar global di berbagai sektor: industri, teknologi, kesehatan, pangan, hingga lingkungan.
Beberapa fakta penting tentang ISO:
- Sifat Sukarela: Tidak semua perusahaan wajib memiliki ISO, tetapi kepemilikan sertifikat meningkatkan daya saing.
- Jenis Standar Beragam: Contohnya ISO 9001 (manajemen mutu), ISO 14001 (lingkungan), ISO 45001 (keselamatan kerja), ISO 22000 (keamanan pangan).
- Pengakuan Global: Sertifikat ISO diakui di berbagai negara sehingga memudahkan akses pasar ekspor.
Dengan ISO, perusahaan menunjukkan komitmen terhadap mutu, keselamatan, dan kepatuhan internasional.
Mengenal SNI: Standar Nasional Indonesia untuk Produk Lokal
SNI atau Standar Nasional Indonesia adalah standar resmi yang ditetapkan oleh BSN (Badan Standardisasi Nasional). SNI dirancang untuk menjamin produk yang beredar di Indonesia memenuhi aspek keamanan, kesehatan, lingkungan, dan kualitas minimum.
Fakta utama tentang SNI:
- Sifat Wajib dan Sukarela: Ada SNI yang sifatnya sukarela, ada pula yang diwajibkan, terutama untuk produk berisiko tinggi.
- Dikeluarkan oleh Pemerintah: BSN bersama LSPro melakukan pengujian, audit, dan sertifikasi sebelum menerbitkan SNI.
- Melindungi Konsumen: Dengan SNI, masyarakat lebih terlindungi dari produk berbahaya atau tidak berkualitas.
Contoh produk dengan SNI wajib adalah helm, air minum dalam kemasan, mainan anak, semen, dan baja. Tanpa SNI, produk tersebut tidak boleh dipasarkan secara legal di Indonesia.
Baca juga: Cara Daftar SNI untuk UMKM: Panduan Lengkap
Perbedaan Utama ISO dan SNI
- Lingkup Penerapan: ISO berlaku global, SNI berlaku nasional.
- Lembaga Penerbit: ISO diterbitkan oleh organisasi internasional melalui lembaga sertifikasi terakreditasi, SNI diterbitkan oleh BSN melalui LSPro.
- Sifat Kewajiban: ISO sukarela, SNI bisa wajib tergantung kategori produk.
- Tujuan: ISO meningkatkan kredibilitas internasional, SNI memastikan kepatuhan hukum dan perlindungan konsumen domestik.
- Dampak Bisnis: ISO membantu ekspor, SNI syarat beredar di pasar Indonesia.
Baca juga: Mulai Usaha dengan 5 Juta: 20 Ide Bisnis Menguntungkan
Mengapa Bisnis Perlu Memahami ISO dan SNI?
Tanpa pemahaman yang tepat, perusahaan bisa menghadapi risiko serius. Produk tanpa SNI bisa ditarik dari pasar, sementara perusahaan tanpa ISO sering kesulitan menembus pasar ekspor.
Manfaat memahami dan memiliki sertifikasi:
- Kepastian Hukum: Bisnis tidak terkena sanksi.
- Kepercayaan Konsumen: Produk lebih dipercaya dan dipilih.
- Daya Saing Global: Memudahkan penetrasi ke pasar internasional.
- Efisiensi Internal: Standar manajemen lebih tertata.
Solusi Praktis: Pengurusan SNI Tanpa Ribet
Proses sertifikasi sering dianggap rumit, memakan waktu, dan membutuhkan dokumen teknis yang detail. Di sinilah pentingnya menggunakan layanan profesional. Dengan Jasa Pengurusan SNI IZIN.co.id, Anda akan mendapatkan pendampingan penuh mulai dari persiapan dokumen, koordinasi dengan BSN/LSPro, hingga sertifikat resmi terbit.
Layanan ini membantu mempercepat proses, meminimalkan risiko penolakan, dan memastikan produk Anda sesuai dengan regulasi. Dengan demikian, bisnis dapat fokus pada produksi dan pemasaran tanpa terhambat urusan administratif.
Konsultasi GRATIS dan dapatkan penawaran eksklusif hanya untuk Anda!
FAQ
Apa perbedaan utama ISO dan SNI?
ISO berlaku internasional dan sukarela, sedangkan SNI berlaku nasional dan bisa bersifat wajib.
Apakah semua produk di Indonesia wajib memiliki SNI?
Tidak. Hanya produk tertentu yang diwajibkan, terutama yang terkait keselamatan, kesehatan, dan lingkungan.
Apakah ISO menggantikan SNI di Indonesia?
Tidak. ISO tidak menggantikan SNI. Produk tetap harus mengikuti SNI jika diwajibkan oleh BSN.
Bisakah perusahaan memiliki ISO dan SNI sekaligus?
Ya, bahkan kombinasi ini memberi keuntungan lebih: ISO untuk daya saing global, SNI untuk legalitas nasional.
Siapa yang berwenang mengeluarkan SNI?
BSN melalui LSPro yang terakreditasi adalah pihak resmi penerbit sertifikat SNI.